Backup Hasil Install dari Repository Online

Untuk melakukan hal itu diperlukan softaware APTonCD. sebagai informasi file yang telah didownload dari repository online disimpan di folder /var/cache/apt/archives. Jika aplikasi APTonCD belum terinstall, lakukan hal berikut untuk menginstall aplikasinya. Buka terminal dan ketikkan perintah di bawah ini.

$ sudo apt-get install aptoncd

Setelah selesai aktifkan programnya dari menu System - Administration - APTOnCD. Window aplikasi APTOnCD akan terbuka seperti gambar 1.



Selanjutnya klik tombol Create. Program secara otomatis menampilkan informasi paket-paket yang telah didownload dari repository online



Untuk menambahkan paket lainnya cukup dengan mengklik tombol Add (gambar 3). Jika data telah dikumpulkan oleh program, selanjutnya klik Burn... untuk memulai pembuatan ISO CD.


Pada gambar PA.4 di bawah ini anda akan diminta untuk melakukan beberapa setting, jika file *.iso anda kurang dari 1 CD (<700MB) maka sebaiknya pilih opsi 1 CD, tapi jika melebihi 1 CD (>700MB) silahkan pilih opsi 1 DVD. Selanjutnya pilih lokasi di mana anda akan menyimpan filenya serta isi nama file untuk file iso yang akan dibuat dan klik Apply. Tunggu sampai program membuat image file dalam format iso, program juga secara otomatis akan membuatkan file index repository.

Saat proses pembuatan image file selesai, muncul window yang memberi opsi untuk langsung melakukan burning (gambar 4). Jika anda tidak ingin membakarnya ke CD klik tombol No.



Jika dirasa perlu untuk memberi free space harddisk lebih besar sebaiknya setelah membuat ISO CD, remove/clean package yang telah didownload. Gunakan perintah apt-get clean seperti di bawah ini.

$ sudo apt-get clean

Sebagai anjuran dari penulis, sebaiknya saat mendownload program hendaknya tidak dicampur dengan mendownload update Ubuntu. Jika hendak download program, download program terlebih dahulu, backup menggunakan APTOnCD kemudian clean dengan perintah apt-get clean, baru download update (jika memang perlu buat anda).

Update juga bisa di-backup (dan ingat melakukan clean juga). Hal ini untuk menghindari kebingungan di kemudian hari saat menginstall ulang Ubuntu anda. File ISO yang telah dibuat bisa juga anda backup ke CD/DVD untuk memberi ruang yang lebih besar di harddisk yang digunakan.


SELAMAT MENCOBA!!!!! ^___^

Komunitas Linux & Asosiasi




(Kelompok Pengguna Linux Indonesia) : Sebuah Wadah menampung Aspirasi Linux Indonesia (http://www.linux.or.id/)

KPLI Tangerang, Penguna Linux Indonesia wilayah Tangerangan, http://tangerang.linux.or.id

IGOS : Pusat layanan Open Source Software, http://www.igos-center.com

Komunitas PC Linux http://www.pclinuxos-id.org

Kelompok LinUx ceWEK (KLUWEK) : adalah sebuah kelompok perempuan Indonesia yang berkecimpung dalam dunia Open source secara umum dan Linux secara khusus. 'Berkecimpung' di sini berarti belajar untuk memakai, membuat kernel baru, dan mempromosikan sistem operasi berbasis linux dan aplikasi open source lainnya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan (http://kluwek.linux.or.id).

PERL-Indonesia : Sebuah portal untuk pengguna bahasa pemrograman Perl dalam bahasa Indonesia (http://perl.or.id)

FreeBSD Indonesia : Situs BSD informativ dan aktual dalam bahasa Indonesia (http://www.freebsd.or.id/)

Masyarakat Telematika Indonesia : The organization for encompassing all potentials found in the society, especially those in telecommunications sector, in order to face the ever-changing strategic enviroment, and to formulate ideas and conduct activities in promoting and developing the Indonesian telecommunications into that of excellent and evenly distributed condition. (http://www.mastel.or.id)

Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI) : Website tentang kegiatan pengelola dan pemakai Warung Internet di Indonesia (http://www.awari.or.id/)

Asosiasi Warnet Linux dan Open Source Indonesia (AWALI) : adalah organisasi nonprofit dengan komitmen untuk meningkatkan kesadaran menggunakan produk legal/original dan penggunaan software open source pada warung internet (warnet) di Indonesia (http://www.awali.org).

IGORSOS (Indonesia Goes Remote Sensing Open Source) : Komunitas Pengguna dan Pengembang Software Open Source untuk Penginderaan Jauh Indonesia. (http://www.lapanrs.com/IGORS/)

UGM Goes Open Source (UGOS) : Komunitas open source yang sangat positif dari perguruan tinggi negeri di Indonesia (http://ugos.ugm.ac.id/)

IOSN (International Open Source Network) : The Center of Excellence for Free/Open Source Software (FOSS) in the Asia-Pasific Region, supported by the United Nations Development Programme's (UNDP) Asia Pasific Development Information Programme (APDIP) and The International Development Research Centre (IDRC) of Canada. (http://www.iosn.net/)

Komunitas Ubuntu Indonesia : Ubuntu berasal dari bahasa kuno Afrika yang berarti "rasa perikemanusiaan terhadap sesama manusia". Tujuan ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam kata ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak. (http://www.ubuntu-id.org)

Komunitas OpenSuse Indonesia adalah sebuah komunitas pencinta distro OpenSuse yang berada di Indonesia. (http://www.opensuse.or.id)

Debian-id merupakan unofficial site para Debianners yang umumnya berada di Indonesia, tempat bagi para Debianners berkumpul, berbagi informasi dan ilmu, baik seputar Debian GNU/Linux maupun applikasi Open Source lainnya (http://www.debian-id.org).

Indonesia Slackware Community adalah komunitas pencinta Distro Slackware kemudian disebut Slackers yang umumnya berada di Indonesia, tempat bagi para Slackers berkumpul, berbagi informasi dan ilmu, baik seputar Slackware GNU/Linux maupun applikasi Open Source lainnya (http://slackware.linux.or.id).

Indonesia Fedora Linux Community adalah komunitas pengguna Distro Fedora yang umumnya berada di Indonesia, tempat berkumpul, berbagi informasi dan ilmu, baik seputar Fedora maupun applikasi Open Source lainnya (http://fedora.or.id).

Makassar Slackers adalah komunitas pencinta Distro Slackware, khususnya yang berada di kota Makassar dan umumnya yang berada di Indonesia, tempat bagi para Slackers berkumpul, berbagi informasi dan ilmu, baik seputar Slackware GNU/Linux maupun applikasi Open Source lainnya (http://makassar-slackers.org).

Indonesian Zenwalk Community adalah komunitas pengguna Distro Zenwalk yang umumnya berada di Indonesia, tempat berkumpul, berbagi informasi dan ilmu, baik seputar zenwalk maupun applikasi Open Source lainnya (http://www.zencafe.web.id).

GNOME Indonesia adalah kelanjutan proyek pengalibahasaan sistem GNOME ke dalam Bahasa Indonesia. Diharapkan GNOME Indonesia dapat menjadi pusat rujukan GNOME dalam berbagai hal untuk orang Indonesia (http://id.gnome.org).

Java User Group Indonesia adalah komunitas pengguna Java yang umumnya berada di Indonesia, tempat berkumpul, berbagi informasi dan ilmu, baik seputar java (http://jug.or.id/).

AirPutih adalah sebuah lembaga yang mendorong masyarakat agar melek teknologi informasi (TI) dan menjadikannya alat untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang kuat di Indonesia (http://www.airputih.or.id).

Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) adalah sebuah organisasi yang bertujuan mendorong dan menjembatani pengembangan Open Source Software (OSS) dan Free Open Source Software (FOSS) menjadi sebuah solusi yang dapat diandalkan dalam bidang Teknologi Informasi di Indonesia.

Migrasi Linux



Melakukan migrasi ke open source software secara garis besar cukup mudah namum ada kalanya rumit bagi anda yang bukan ahlinya. Dengan rencana yang jelas, sistematis dan teratur dapat membantu dalam proses migrasi ke OSS. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam tahapan melakukan migrasi ke Open Source Software :

1.Memorandum of Understanding : Ini adalah awal dari semuanya. Program migrasi harus mendapat dukungan dari jajaran teratas dari institusi yang bersangkutan.

2.Survey / Inventarisasi SDM, Hardware, Software : Ini harus dilakukan untuk mengetahui peta situasi pada saat ini. Setelah data-data ini lengkap, maka baru kita bisa membuat perencanaan & strategi dalam implementasi migrasi.

3.Planning : Ini adalah langkah yang paling penting dalam program migrasi. Kadang tahap ini (dan survey) bisa memakan waktu lebih lama dari implementasi migrasinya sendiri. Tapi, planning yang baik & tepat akan meminimalkan masalah pada saat eksekusi.

4.Training for Trainers : Salah satu persiapan pra migrasi. Pemilihan trainer harus lebih menitik beratkan pada kemampuan persuasi ybs. Bukan kemampuan teknis. Hal ini karena masalah terbesar pada migrasi Linux, pada saat ini, bukan lagi masalah teknis. Namun masalah persepsi / psikologis, dimana solusinya adalah berupa pendekatan yang persuasif.

5.Sosialisasi : sebelum program migrasi dijalankan, perlu diadakan kegiatan sosialisasi kepada para calon penggunanya. Dengan mengetahui program migrasi ini secara lebih detail, maka akan bisa didapatkan dukungan dari mereka.

Kegiatan sosialisasi ini harus bersifat persuasif / kampanye positif, untuk membangun motivasi pengguna, dan membentuk persepsi yang positif mengenai program migrasi itu sendiri.

6.Migrasi bertahap : pekerjaan migrasi itu sendiri harus dilakukan secara bertahap, jangan sekaligus dalam jumlah besar. Ini akan mempermudah manajemen migrasi, dan meminimalkan potensi masalah.

7.Training : perlu dilakukan dengan tepat & persuasif. Idealnya, tidak lama setelah di training, kemudian sudah langsung bisa mempraktekkannya di komputer mereka masing-masing.

8.Support : tim support harus responsif dan user-oriented. Bekerja dengan SLA (Service Level Agreement) yang jelas dan terus dimonitor.

9.Dokumentasi : hal yang kadang terlewatkan pada pekerjaan migrasi ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yang bagus akan mempermudah pekerjaan maintenance pada jangka panjang

Referensi: Asosiasi Open Source Indonesia